Tolong Bantu dengan klik

Selasa, 28 Juni 2016

Bagaimana Mendapatkan Penghasilan dari Blog Hingga Ratusan Juta Bahkan Milyaran per Bulan

Saya ingat salah seorang teman saya dulu bilang begini:
Blogger-blogger ini nulis informasi lengkap, bisa diakses tanpa bayar, buat apa ya?
Lalu teman saya yang lain jawab “Mungkin lagi kurang kerjaan, kebanyakan waktu luang“.
…Hebat ya blogger?
Kalau anda sering mencari informasi lewat Google, memang sebagian besar jawabannya pasti berasal dari website berbentuk blog.
Artinya blog itu sumber pengetahuan online terbaik.
Tapi blogger menulis informasi di internet bukan karena mereka “kurang kerjaan”…
…bukan karena lagi nganggur,
Tapi karena mereka bisa mendapatkan uang dari blognya.
Seorang blogger yang blognya sudah sukses mampu menghasilkan lebih dari $100,000 atau Rp 1 Milyar setiap bulannya.
…Hebat kan blogger?
Dalam panduan ini, saya akan memberitahu anda bagaimana cara mendapatkan uang dari blog dan bagaimana menjadikan blog anda sebuah bisnis.

Bagian 1 – Ini hal-hal yang HARUS anda ketahui

a.k.a. Mindset seorang blogger yang sukses.
Saya ingin memberitahu anda cara membuat blog yang mampu menghasilkan minimal ratusan juta per bulan.
Bukan “cuma” jutaan atau puluhan juta.
Caranya tidak sama, dalam prosesnya dan perencanaannya ada beberapa hal yang harus anda terapkan.
Pertama, ini yang perlu saya beritahu:
90% dari apa yang anda baca di forum-forum dan blog internet marketing itu omong kosong.
Serius.
Saya tidak membesar-besarkan.
Bahkan ketika saya mewawancarai blogger-blogger sukses, mereka juga tidak melakukan 90% dari hal-hal konyol yang diajarkan di forum dan blog. Baca sendiri kalau tidak percaya.
Karena itu, lupakan 90% hal yang buang-buang waktu.
Saya akan mengajarkan anda untuk fokus yang 10% sisanya.
10 vs 90
Mari kita mulai…
…inilah 8 fakta yang perlu anda ketahui:

#1 Blogging bukan cara termudah untuk mendapatkan uang

Ya…
Blogging itu hasilnya tidak instan, butuh kesabaran tinggi.
Mereka yang sukses dalam blogging adalah mereka yang memang benar-benar suka dengan dunia ini…bukan hanya karena terpancing dengan uang.
Blogger itu mesti konsisten.
Anda tidak bisa langsung mendapatkan penghasilan di hari pertama.
Bahkan mungkin setelah 6 bulan – 1 tahun blogging secara konsisten barulah anda bisa mulai mendapatkan penghasilan untuk menunjang hidup.
Dalam rentang waktu berbulan-bulan itu anda mesti konsisten menulis dan mengembangkan blog tanpa dibayar sepeser pun.
Artinya begini…
Kalau anda sekarang sedang butuh penghasilan cepat, JANGAN membuat blog untuk mendapatkan uang. Percuma, seminggu kemudian pasti sudah bosan.

Tapi kalau anda butuh hobi atau pekerjaan sampingan yang berpotensi menjadi sumber penghasilan, silahkan lanjut.

#2 Mendapatkan penghasilan = mendapatkan traffic

Ini poin terpenting yang harus anda ketahui.
Ngomong-ngomong, artikel yang sedang anda baca ini sudah di-edit berkali-kali.
Ketika pertama kali diterbitkan, banyak yang protes:
Katanya “Ini kan artikel tentang mendapatkan uang, kenapa yang dibahas malah cara-cara mengembangkan blog. Bukan cara mendapatkan uangnya?”
Begini…
Tanpa traffic, mustahil bisa mendapatkan penghasilan.
Karena itu, untuk bisa mendapatkan uang, maka fokus utama anda adalah traffic.
Entah nanti sumber penghasilannya dari mana, terserah anda…
…sama saja.
Mau pakai iklan AdSense, iklan pribadi, melakukan affiliate marketing, menjual produk sendiri, menjual jasa/layanan, semuanya sama saja.
Yang penting punya traffic dulu:
Mendapatkan uang dari website

Maka dari itu, yang dibahas di artikel ini adalah strategi-strategi mengembangkan blog dan mendapatkan traffic.

Tidak ada sumber penghasilan yang bisa mendatangkan uang kalau anda tidak mampu mendatangkan pengunjung ke blog.

#3 Karena itu, jangan mikir pendapatan sebelum punya 100 pengunjung per hari

Kalau anda sibuk memikirkan uang, maka fokus anda akan terpecah antara mengembangkan blog dan mendapatkan uang.
Fokus utama kita, tetap, mengembangkan blog.
Kalau anda sudah berhasil mendapatkan 100 pengunjung per hari, barulah mulai memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang dari blog tersebut.
Oh ya, satu hal lagi…
Blog berbahasa Indonesia sebaiknya minimum 500 pengunjung per hari.
Ini karena penghasilan dari blog Indonesia lebih kecil, rata-rata cuma $0.1 per 100 visitor per hari (AdSense). Seribu rupiah.
100 per hari itu untuk blog berbahasa Inggris.

#4 Tapi jangan membuat blog berbahasa Inggris tanpa lancar Bahasa Inggris

Ini mestinya sudah jelas, tapi banyak juga orang yang ngotot membuat blog Bahasa Inggris cuma karena penghasilannya lebih besar.
Pertanyaan ini sering ditanyakan oleh pembaca PanduanIM:
“Saya mau bikin blog Bahasa Inggris tapi saya nggak bisa Bahasa Inggris, gimana ya?”
Solusinya gampang:

Jangan bikin.

Memang betul bahwa penghasilan blog berbahasa Inggris (jauh) lebih besar daripada blog Indonesia.
Tapi jauh lebih sulit.
Pertama, ada kendala bahasa.
Bayangkan kalau ada orang bule yang Bahasa Indonesianya berantakan, lalu dia nulis artikel berbahasa Indonesia.
Pasti jadi tidak enak dibaca.
Yang namanya blog, kalau tidak enak dibaca, saya berani jamin tidak akan bisa mendapatkan banyak pengunjung. Apalagi uang.
Kedua, blog berbahasa Inggris persaingannya berat.
Jauh lebih berat.
Maka dari itu, buatlah blog berbahasa Indonesia dulu sampai berhasil.
Setelah itu baru coba terjun ke Bahasa Inggris kalau anda lancar menulis dalam Bahasa Inggris.

#5 SEO itu penting, tapi jangan buang-buang waktu dengan SEO

(Yang belum pernah dengar istilah SEO, baca disini)
Teknik SEO itu penting, tapi sebetulnya tidak penting untuk blogger.
Wah gimana tuh…
Begini maksud saya… SEO itu ilmu yang beragam, dari A-Z. Ada ilmu-ilmu dalam SEO yang perlu anda ketahui, tapi sebagian besar tidak usah diambil pusing.
Ini yang harus anda ketahui:
  • Seperti apa prinsip kerjanya
  • Mengapa sebuah website bisa masuk halaman 1
  • Istilah-istilahnya
  • Bagaimana supaya blog kita bisa jadi peringkat 1
Tapi ingat:
Faktor penentu kesuksesan blog itu bukan SEO.
Yang menentukan kesuksesan blog anda adalah kualitas dari kontennya dan cara anda melakukan pemasaran.
SEO itu ilmu penunjang.
Blogger sering pusing dengan urusan SEO ini (padahal tidak penting):
  1. Kecepatan website
  2. Skor SEO
  3. Template yang SEO friendly
  4. Mobile-friendly/responsif
  5. Mencari backlink dari blogwalking, social bookmarking, guestbook, dll.
Blog itu bentuk website yang strukturnya paling sederhana. Meskipun anda tidak melakukan optimasi nomor 1-4, blog anda tetap bisa masuk halaman 1.

Pengaruhnya hampir nol.

Sedangkan yang nomor 5, backlink seperti itu tidak ada pengaruhnya sama sekali. Ini cara mendapatkan backlink yang benar.
Okelah, SEO itu penting…
…tapi sebagian besar SEO untuk blog itu letaknya pada pembuatan konten dan pemasaran. 2 hal itu yang terpenting.
5 hal tadi tidak penting.
Nggak percaya?
Coba pilih salah satu blog terbesar yang anda ketahui. Lalu cek skor SEO-nya dari situs pengecekan yang manapun, terserah anda.
Sebagian besar skornya di bawah rata-rata.
Saya ambil contoh Quicksprout, blog terbesar di dunia yang membahas tentang SEO dan online marketing:

Skor SEO Quicksprout


Skornya cuma 65.

#6 Coba hindari menggunakan AdSense sebagai sumber pendapatan

AdSense itu sumber pendapatan blogger Indonesia yang paling umum.
Karena mudah…
…tinggal daftar, tunggu diterima, pasang kode di blog. Duit ngalir.
Maka dari itu AdSense banyak digunakan oleh blogger..
Tapi ada fakta yang menyedihkan:
Pendapatan dari iklan itu JAUH lebih kecil daripada yang lain.
Alasannya?
Penghasilan per klik untuk Indonesia di AdSense rata-rata hanya $0,04 dengan rasio klik (RTK atau CTR) rata-rata di bawah 3%.
Artinya kalau kita punya 10.000 pengunjung sehari, hanya 300 orang yang klik iklan. 300 orang dikali $0,04 berarti pendapatan anda cuma $12 sehari.
Dari 10ribu cuma $12!
Gila.
Padahal kalau anda punya pengunjung sebanyak itu dan dengan sumber pendapatan lain, penghasilan anda per hari bisa lebih dari sejuta.
Bayangkan:
Kalau anda menjual produk digital atau mempromosikan produk affiliate, misalkan keuntungan per penjualan $5 (nilainya saya buat sangat rendah).
Dari 10ribu orang, yang beli 0.5% atau 50 orang (ini juga saya rendahkan). Berarti kita sudah dapat $250 per hari.
Jauh kan?
Lebih dari 20x lipat.
Tapi ada pengecualian:
Untuk blog yang memiliki banyak topik (istilahnya blog gado-gado) biasanya memang iklan yang paling efektif karena akan sulit menjual produk/layanan dengan blog bertopik lebih dari 1.

#7 Jadi, hindari blog gado-gado. Pilih SATU topik utama

Blogger-blogger pemula biasanya suka membuat blog “gado-gado”.
Artinya dalam satu blog itu topiknya bermacam-macam. Kadang tentang teknologi, kadang bisnis, kesehatan, agama, seks, berita, dan lain-lain.
Enak memang membuat blog gado-gado.
Lebih mudah…
…karena kita bisa menulis apapun semau kita, apapun topik yang sedang hangat.
Tapi ada kelemahan besar.
Mengembangkan blog gado-gado hingga menjadi blog besar SANGAT susah.
Butuh biaya besar, butuh sumber daya (penulis) yang banyak, butuh kemampuan marketing yang tinggi.
Ini alasannya:
  1. Sulit mendapatkan pembaca setia yang mau mengikuti banyak topik
  2. Blog gado-gado sangat jarang direkomendasikan kepada orang lain
  3. Sulit mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari
  4. Harus punya banyak konten untuk bisa sukses
Seperti ini maksud saya:
1 atau banyak topik
Karena topiknya terlalu beragam, tidak ada orang yang setia.
Dibandingkan blog yang fokus dalam satu topik, sangat sulit untuk bisa sukses dengan gado-gado.
Satu-satunya pengecualian membuat website dalam banyak topik hanya kalau anda membuat situs portal berita (seperti Kompas, Liputan6) atau konten viral (seperti Hipwee, BuzzFeed).
Tapi ingat, website seperti itu butuh biaya yang besar.
Website berita dan website konten viral BUKAN termasuk blog. Saat kita bicara tentang blog, yang saya maksud bukan website seperti itu.

#8 Hindari terlalu banyak menerbitkan konten blog kalau tidak mampu

Seberapa sering sebaiknya blog baru menerbitkan konten?
1 artikel sehari? 2 artikel sehari? atau 10 artikel sehari?
…tergantung dari tipe blog anda.
Tapi biasanya sekali sehari itu sudah kebanyakan, apalagi kalau anda hanya penulis seorang diri. Keburu capek duluan sebelum sukses.
Secara teori, memang blog yang menerbitkan banyak artikel akan lebih cepat ramai.
…karena lebih banyak artikel, lebih banyak yang muncul di search engine, lebih banyak yang share, akhirnya lebih banyak pengunjung.
Tapi kenyataannya tidak semudah itu.
Bagi blogger baru, tidak mudah untuk membuat banyak konten berkualitas dalam waktu singkat. Kalau anda menerbitkan banyak konten, justru kualitasnya akan menurun.
Ini 3 contoh blog dalam kategori bisnis & marketing:
  • StrategiManajemen – 1 penulis, 2 konten per minggu, ~1000 kata
  • Maxmanroe – banyak penulis, 6 konten per hari, ~700 kata
  • PanduanIM – 1 penulis, 1 konten per bulan, ~3000 kata
  • StartupBisnis – banyak penulis, 2 konten per hari, ~600 kata
Maxmanroe dan StartupBisnis punya banyak penulis, karena itulah mereka bisa menerbitkan banyak artikel berkualitas dalam sehari. Sedangkan StrategiManajemen dan PanduanIM hanya dikelola oleh 1 orang, sehingga frekuensinya lebih rendah.
Meskipun berbeda, tapi semuanya bisa berhasil.
Kesimpulannya, frekuensi tidak berpengaruh terhadap kesuksesan.
Kualitas lah yang menentukan.
Tips: terbitkan 1-3 konten per minggu untuk blog baru supaya kemampuan menulis anda meningkat, setelah beberapa minggu sesuaikan frekuensinya dan tingkatkan kualitasnya.

Bagian II – Langkah-langkah menciptakan blog yang mampu menghasilkan ratusan juta Rupiah

Sesuai judul artikel ini, kita akan membuat blog yang bernilai ratusan juta hingga milyaran Rupiah per bulan.
Bukan hanya 1-10 juta.
Ada perbedaan besar dalam keduanya.
Blog itu sama seperti bisnis.
Tidak semua bisnis berpotensi menghasilkan lebih dari ratusan juta. Tergantung dari jenis bisnisnya, caranya mengelola, dan caranya mengembangkan.
Inilah langkah yang harus anda lakukan:

1. Pilih topik yang tepat untuk anda, ini caranya

Tak peduli seberapa kerasnya usaha anda, kalau topiknya salah maka blog anda tidak akan pernah berhasil.
Menyedihkan…
Karena itulah tahap pemilihan topik merupakan yang terpenting.
Topik blog anda sebaiknya merupakan kombinasi dari:
  • Sesuatu yang merupakan keahlian/minat anda
  • Sesuatu yang diminati dan bernilai bagi banyak orang
Kenapa harus sesuai minat?
Begini…
Anda akan membuat konten di blog.
Konten yang anda buat ini harus bisa menjadi bacaan yang menarik atau bermanfaat bagi orang lain.
Kalau tidak, buat apa capek-capek baca. Ya kan?
Bayangkan. Kalau anda tidak ahli atau tidak berminat dengan topiknya, apa bisa membuat konten yang menarik bagi orang yang berminat dengan topik tersebut?
Itu sebabnya topik yang anda pilih harus yang menarik buat anda sendiri.
Untuk menguji minat/kemampuan anda, coba jawab pertanyaan ini:
  1. Apakah anda sanggup membaca buku setebal 250 halaman terkait topik tersebut?
  2. Apakah anda merasa bisa menulis 100 artikel tentang topik tersebut? Coba sekarang pikirkan 30 judul artikel dalam topik tersebut
  3. Apakah anda merasa lebih ahli daripada orang yang betul-betul awam?
  4. Apakah anda tahu permasalahan dan harapan terbesar orang-orang terkait topik tersebut?
  5. Apakah anda bisa membuat konten yang setara atau lebih bagus daripada website terpopuler tentang topik tersebut?
Kalau anda jawab YA untuk 5 topik tersebut, saya 100% yakin bahwa blog anda pasti akan jadi sukses.

2. Temukan tempat berkumpulnya mereka yang antusias dengan topik tersebut

Ini langkah terpenting dalam proses pembuatan blog.
Prosesnya seperti ini:
  1. Cari situs komunitas online yang tepat
  2. Bangun reputasi di komunitas tersebut
  3. Perkenalkan blog anda di sana
Ketiga langkah ini seringkali dilewatkan. Biasanya sih karena malas, malu, atau hanya ingin bergantung pada Google untuk mendatangkan traffic.
Kalau anda seperti itu, akan sangat lama sampai blognya jadi sukses.
Lalu bagaimana cara mencari komunitasnya?
  • Search di Google dengan keyword: “forum [topik]”
  • Search di Facebook dengan keyword: “groups about [topik]”
Berikut contoh hasil pencariannya di Facebook:
Groups about marketing
Gabung ke beberapa grup terbaik dalam topik yang anda tentukan.
Komunitas-komunitas ini nantinya akan sangat banyak membantu perkembangan blog anda terutama dalam 6 bulan pertama, sebelum peringkat di Google stabil.
Sebagai gambaran:
Traffic PanduanIM.com dalam 3 bulan pertama sebagian besar berasal dari situs komunitas (Social dan Referral).
Traffic dari komunitas
Sebelum mendatangkan traffic, situs komunitas juga bisa digunakan dalam proses pembuatan konten. Dijelaskan dalam langkah berikutnya.

3. Temukan permasalahan terbesar dalam topik yang anda pilih

Ada 2 tema konten yang paling umum digunakan dalam blogging:
  • Panduan
  • Informasi
Kedua tema ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan pembaca.
Jadi kalau anda ingin sukses memancing pengunjung ke blog anda, maka konten yang disediakan harus mampu menyelesaikan permasalahan mereka.
Ini berdasarkan pengalaman saya:
Untuk blog baru, cara tercepat untuk sukses adalah dengan menyediakan konten berupa solusi dari permasalahan terbesar yang ada dalam topik tersebut.
Masalah terbesar.
Hal yang selalu menjadi permasalahan utama bagi orang yang baru mengenal topik utama blog anda.
Misalnya:
Kalau saya membuat blog tentang dunia kerja.
Permasalahan terbesar dalam topik tersebut salah satunya adalah “cara mendapatkan pekerjaan”. Betul?
Maka ketika blog masih baru, gunakan lah permasalahan tersebut sebagai topik konten.
Cara tersebut juga saya lakukan sewaktu membuat blog PanduanIM ini.

4. Buat konten terbaik yang menyelesaikan permasalahan terbesar

Ini…
Kalau anda tidak bisa melakukan ini, jangan harap bisa menciptakan blog yang bernilai ratusan juta Rupiah.
Coba dipikirkan:
Kalau dalam suatu topik sudah ada sebuah artikel yang kualitasnya cukup bagus. Kemudian anda membuat artikel dengan kualitas yang lebih rendah.
Apakah bisa jadi lebih sukses daripada yang pertama tadi?
Mustahil!
Makanya setiap konten yang anda buat harus yang terbaik daripada yang lain.
Buatlah konten yang membuat pembaca blog anda berekspresi seperti ini:




Masih ingat tadi saya bilang bahwa anda sebaiknya tidak perlu menerbitkan konten terlalu sering?
Itulah alasannya.
Lebih baik fokus membuat 1 buah konten dengan kualitas terbaik, daripada membuat 10 konten yang biasa-biasa saja. Karena konten yang biasa-biasa saja tidak akan bisa jadi populer, berapapun banyaknya.
Konten berkualitas tinggi proses pembuatannya lebih lama.
Di PanduanIM, 1 konten (artikel) biasanya memakan waktu minimal 3 hari.
…makanya tidak akan bisa membuat konten berkualitas setiap hari.

5. Promosikan konten terbaik anda untuk mendapatkan ledakan pengunjung

Saya sering ditanyai seperti ini oleh pembaca:
“Saya sudah punya banyak konten di blog, kenapa belum juga punya banyak pengunjung? Kenapa belum bisa peringkat 1 di Google?”
Lalu saya tanya balik:
“Kontennya apa sudah dipromosikan?”
Biasanya jawabannya belum…
…ya wajar kalau masih sepi, mana bisa orang lain tiba-tiba secara ajaib ketemu dengan konten anda kalau bukan anda yang memberitahu mereka?
Inilah yang membedakan blogger yang sukses dan yang gagal.
Mereka yang sukses aktif mempromosikan konten-konten terbaiknya.
Sementara yang gagal hanya menunggu rangking di Google.
Konten sebagus apapun tidak akan pernah jadi populer kalau tidak dipromosikan. Jangan juga berharap bisa mendapatkan peringkat 1 di Google kalau anda tidak berusaha mempromosikan konten.
Ini screenshot grafik setelah promosi konten:
Efek promosi konten jangka panjang
Kalau diperhatikan, di awal traffic-nya stagnan, tidak berkembang.
Tapi sejak ada 2 konten yang jadi viral lewat promosi, traffic-nya jadi berkembang seiring waktu.
Itulah mengapa promosi konten sangat penting untuk perkembangan blog.

6. Bangun reputasi, kredibilitas, dan hubungan dengan calon pembaca

Ingat kembali ketika anda menggunakan Google Search untuk mencari informasi.
Ada 2 jenis website:
Pertama, website yang ‘biasa aja’:
Entah karena kontennya kurang bagus, desainnya tidak menarik, atau karena pemiliknya tidak mengajak kita berinteraksi. Setelah selesai membaca, kita tidak pernah ingat lagi dengan blog ini.
Kedua, website yang ‘istimewa’:
Website yang berbeda dari website lainnya, lebih bagus. Ketika selesai membaca, rasanya ingin simpan/bookmark halamannya, like/follow akunnya, lalu langganan ke blognya.
Website tipe kedua yang akan sukses.
Kalau anda ingin membuat blog tipe kedua, lakukan ini:
  1. Aktif berkontribusi di komunitas yang tepat
  2. Ajak pembaca like/follow akun social anda
  3. Lakukan list building
  4. Bicara dengan pembaca anda
Inilah 10% hal yang tidak dilakukan oleh sebagian besar blogger (seperti yang saya jelaskan di awal tadi).
Padahal keempatnya adalah kunci kesuksesan blog.
Blogger pemula biasanya lebih suka menghabiskan waktu mengutak-atik tampilan, plugin, kecepatan, dan beberapa urusan SEO yang kurang penting.
Hal yang penting seperti pembuatan konten berkualitas dan promosinya diabaikan.

Bagian III – Tentukan sumber pendapatan blog

Ini sebetulnya tidak penting untuk saya jelaskan…
…anda nanti bakal tahu sendiri.
Tapi karena saya “ditodong” oleh para pembaca sekalian untuk menjelaskan beberapa sumber penghasilan blog, maka saya jabarkan di sini.
Sebelum kita lanjut, ingat:
Sumber pendapatan apapun yang anda gunakan, tidak penting. Yang penting adalah traffic/pengunjungnya karena tanpa pengunjung maka tidak ada penghasilan.
Jadi, saran saya, jangan pusing di sini.
Berikut ini adalah 4 jenis sumber pendapatan blog diurutkan dari yang paling tinggi potensi keuntungannya ke yang paling rendah.

1. Membuat produk

Produk merupakan pilihan terbaik untuk mendapatkan penghasilan dari blog. Ini karena keuntungannya 100% jadi milik anda, tidak dibagi dengan pihak lain.
Ada 2 jenis produk yang bisa anda buat:
Digital dan fisik.
Produk digital berarti produk yang adanya di dalam komputer anda tanpa bentuk fisik.
Berikut ini beberapa contoh produk digital:
  1. Ebook
  2. Video tutorial
  3. eCourse, kursus online
  4. Webinar (Web seminar)
  5. Membership berbayar
  6. Foto dan audio
  7. Aplikasi, template, plugin
  8. SaaS (Software as a Service)
  9. Website (jual-beli website)
Beberapa contoh seperti ebook, video, ecourse, sangat mudah proses pembuatannya.
Hampir sama seperti pembuatan konten biasa, hanya saja dalam bentuk lain.

Dan berikut ini contoh produk fisik:
  1. Buku
  2. DVD
  3. Kursus/kelas
  4. Produk kreatif
  5. Produk manufaktur
  6. Merchandise
Sebagai blogger, anda sebaiknya punya rencana jangka panjang untuk membuat produk…
…entah itu fisik atau digital.
Karena kalau hanya mengandalkan iklan, penghasilan blog anda jadi kecil.
Blog merupakan tempat yang sangat baik untuk mempromosikan produk, apalagi kalau anda sudah punya pembaca yang loyal. Mereka akan setia membeli produk dari anda.
Oh ya produk yang dijual harus sama kategorinya dengan blog.

2. Program afiliasi (Affiliate program)

Ada juga orang yang tidak ingin membuat produk sendiri.
Alasannya karena repot proses pembuatannya, mengurus pembayarannya, dan mengurus customer service-nya.
Oleh karena itu, menjadi affiliate marketer bisa jadi alternatif yang bagus.
Prosesnya seperti ini:
Anda memilih produk afiliasi untuk dijual. Lalu anda mempromosikan produk tersebut. Ketika ada pengunjung yang membeli dari anda, maka anda akan mendapatkan komisi.
Jadi kita mendapatkan sekian persen dari harga produk.
affiliate marketing
Ada 2 cara anda bisa mulai mempromosikan produk afiliasi. Pertama, dengan bergabung dalam Affiliate Network. Kedua, dengan cara mencari langsung program afiliasi individu yang ada.
Berikut ini beberapa contoh affiliate network yang populer:
  1. Amazon – produk fisik
  2. Clickbank – produk digital
  3. ShareASale – berbagai produk dan layanan
  4. CJ – berbagai produk dan layanan
  5. Rakuten Linkshare – berbagai produk dan layanan
  6. WarriorPlus, JVZoo – produk internet marketing
  7. Envato – produk untuk web developer dan desain grafis

3. Jasa atau layanan

Bisa juga dengan menjual jasa yang sesuai dengan topik utama blog anda.
Misalnya anda punya blog tentang manajemen bisnis, maka anda bisa membuat pelatihan manajemen bisnis atau jasa konsultasi manajemen bisnis.
Berikut ini beberapa contoh penjualan jasa yang dapat dilakukan melalui blog:
  1. Web developer
  2. App developer
  3. Desain grafis
  4. Social media manager
  5. Pembicara
  6. Pelatih/tutor
  7. Penulis
Secara umum, harga jasa lebih tinggi daripada harga produk.
Meskipun begitu, bukan berarti jasa selalu lebih bagus. Alasannya karena untuk menjual jasa, waktu yang kita keluarkan lebih tinggi daripada produk.
Tapi ini tergantung lagi dari keinginan anda sendiri.

4. Publisher iklan

Iklan yang saya maksud disini bukan hanya AdSense dan jaringan iklan lain, ada banyak jenis iklan lain yang bisa anda manfaatkan.
Berikut ini beberapa jenis iklan:
  1. Pay per Post, dibayar untuk setiap artikel yang anda tulis
  2. Text link, iklan berupa link
  3. Lowongan kerja
  4. Sponsorship
  5. Ad Network (AdSense)
Bukannya AdSense itu tidak bagus…
…tapi rasio penghasilan dari iklan JAUH lebih kecil daripada kalau anda menjual produk atau jasa sendiri.
Jadi kerja keras yang sudah anda lakukan tidak menjadi penghasilan yang optimal.
Meskipun begitu, ada kondisi dimana AdSense menjadi pilihan satu-satunya:
Pertama, kalau tidak ada produk/jasa yang bisa dijual terkait blog anda. Misalnya blog yang berisi konten-konten hiburan atau blog dengan banyak topik.
Sehingga tidak ada produk yang bisa dijual.
Kasus lain, kalau anda punya lebih dari 1 blog sehingga tidak sempat untuk membuat banyak produk apalagi menjual jasa untuk masing-masing blognya.
Dalam 2 kondisi ini iklan menjadi pilihan satu-satunya.

Sekarang giliran anda…

Menjadi blogger itu pekerjaan yang mulia.
Kita memberikan informasi yang berharga kepada orang lain…secara gratis. Kita menolong banyak orang untuk memecahkan masalah dengan cara memberikan solusi.
Dan sambil melakukan hal positif seperti itu, kita mendapatkan penghasilan.

Tapi sayangnya ada 2 hal:
Pertama, masih banyak informasi yang keliru seputar blog.
Panduan-panduan blogging di Indonesia ini banyak yang salah, kadaluarsa, dan menjebak bagi blogger-blogger pemula.
Sehingga banyak blogger yang salah paham dan gagal.
Kedua, banyak blogger yang suka merugikan orang lain.
…entah disengaja atau tidak.
Misalnya dengan menulis konten yang informasi di dalamnya tidak kredibel. Bayangkan kalau ada artikel kesehatan yang ditulis secara asal-asalan, ini bisa berbahaya bagi orang lain.
Maka dari itu, buatlah blog dengan cara yang benar.

Buat konten yang berkualitas, pastikan isinya bermanfaat bagi orang lain, lalu promosikan dengan etis.

Membuat Konten Unggulan yang Mampu Mendapatkan Backlink Berkualitas dan Peringkat 1 di Search Engine

Konten Unggulan cover
Ini salah paham paling umum dalam SEO:
Banyak yang berpikir mereka bisa mendapatkan peringkat 1 dengan mengandalkan backlink dari komentar blog, social bookmark, article directory, dan sejenisnya.
Biasanya saya istilahkan backlink submit-submit.
Pertanyaan seperti ini sering muncul dari pemilik website: “Saya sudah blogwalking, submit ke social bookmark dofollow, tapi kok belum peringkat 1 juga ya?”
Ya karena memang manfaatnya sangat kecil.
Parahnya lagi, kalau kita men-submit terlalu banyak — hingga ratusan/ribuan — justru website kita bakal terkena penalti.
Ha. Bukannya jadi peringkat satu tapi malah kena hukum.
Lalu backlink seperti apa yang bisa menjadikan website kita di peringkat 1 tanpa kena penalti?
Ini jawabannya:
Backlink yang diberikan oleh pemilik website lain.
Sampai di sini mulai bingung, pesimis, “Mana ada sih pemilik website lain yang mau ngasih backlink ke website saya?”
Itulah tujuan dari panduan ini.
Anda akan belajar konsep ‘konten unggulan’ yang bisa mendapatkan backlink berkualitas secara natural. Sehingga aman dari penalti dan bisa mendapatkan peringkat 1.

Mengapa sulit mendapatkan backlink?

Mari kita bedah dulu:
Alasannya, karena konten anda salah sasaran.
Saya jelaskan…
…misalnya anda punya website tentang diet. Pengunjungnya adalah orang-orang yang ingin belajar diet.
Masalahnya, 99% dari mereka tidak punya website.
Orang yang tidak punya website tidak akan bisa memberikan backlink. Meskipun mungkin mereka menganggap website anda bagus.
Masuk akal?
Nah, orang yang punya website tentang diet seperti anda punya pengetahuan di atas orang rata-rata. Mereka akan menganggap konten anda biasa saja.
Linker punya selera lebih tinggi
Inilah yang saya maksud dengan salah sasaran.
Kita terbiasa membuat konten hanya untuk memuaskan para pengunjung biasa, orang-orang yang baru belajar, dan yang tidak punya website.
Jadinya mereka yang bisa memberikan backlink (linker) tidak terkesan.
Padahal kalau kita ingin membuat konten yang bisa mendapatkan backlink secara natural, kita harus bisa membuat para linker terkesan.
Konten unggulan


Dalam panduan ini, kita akan belajar membuat konten unggulan.
Apa itu?
Dalam dunia pertanian, kita kenal dengan istilah bibit unggul. Artinya bibit yang hasilnya bagus, buahnya besar, dan tumbuhnya cepat.
Bibit ini akan banyak digunakan oleh petani di ladangnya masing-masing.
Itulah konsep konten unggulan.
Konten yang luar biasa. Konten yang mampu membuat para linker memasang linknya di halaman website mereka. Sehingga menghasilkan “buah” berupa backlink untuk anda.

Apa yang bisa membuat para linker memberikan backlink?

Kita sudah tahu mengapa kita tidak mendapatkan backlink. Sekarang kita gali kira-kira apa yang bisa membuat konten kita mendapatkan backlink.
Yang pertama, jelas, kontennya harus membuat linker kagum.
Tapi masih ada lagi.
Secara umum, linker akan merekomendasikan artikel anda kalau:
  • Topiknya menjelaskan lebih lanjut terhadap suatu konsep yang mereka tulis di website-nya sendiri
  • Jauh lebih berkualitas daripada seluruh konten yang pernah ada. Sehingga lebih diutamakan daripada konten lain yang sejenis
  • Isinya membahas tentang mereka, atau mereka ikut berpartisipasi
  • Konten tersebut bisa bermanfaat bagi audience mereka
  • Anda kenal dengan mereka
  • Konten anda mengandung elemen pemicu popularitas
Tidak harus memenuhi semuanya, tapi lebih banyak lebih bagus.
Sekarang pertanyaan terbesarnya…

…bagaimana cara membuat konten unggulan?

Langkah 1 – Temukan linker di bidang anda

Kalau website anda di bidang teknologi, carilah linker di bidang teknologi. Jangan mencari yang bidangnya berbeda, mereka tidak akan peduli.
Jadi begini strategi kita:
  1. Cari linker, lihat konten mereka seperti apa
  2. Buat konten yang jauh lebih bagus
  3. Jalin hubungan dengan mereka
  4. Backlink!
Oke, ini terlalu saya sederhanakan…
…tapi kira-kira itu alasan kenapa kita perlu mencari linker.
Tadi sudah kita bahas pengertian dan siapa linker itu, tapi sebetulnya bisa dijabarkan lagi.
Inilah yang termasuk linker:
  • Blogger
  • Penulis artikel di website lain
  • Jurnalis, penulis berita
  • Seleb Twitter (orang yang punya banyak follower)
Mereka inilah orang-orang yang mampu memberikan link bagi konten anda atau melakukan share kepada orang banyak di social media.
Untuk menemukan linker yang sesuai dengan anda sebanyak-banyaknya, lakukan 4 cara berikut.

Lakukan pencarian di Google

Lakukan pencarian di Google dengan kata kunci:
  • Blogger [niche] Indonesia
  • Blog [niche]
  • Artikel [niche] terbaik
Misalnya website anda tentang fashion, maka gunakan kata kunci “Blogger fashion Indonesia”.
Anda akan menemukan hasil seperti ini:
Blogger fashion

Situs komunitas, social media, dan social bookmarking

Blogger yang cerdas tahu bahwa ketiga jenis situs tersebut adalah tambang emas untuk mengembangkan website.
Maka dari itu  anda akan bertemu banyak pemilik blog baru.
Blogger baru juga biasanya lebih terbuka ketika diajak berkomunikasi. Anda juga bisa sama-sama belajar.
Berikut komunitas yang bisa anda coba:
  • Facebook Groups
  • Google+ Communities
  • Kaskus
  • Citizen6 Liputan6
  • Log Viva

Cari akun Twitter yang punya banyak follower

Gunakan tool gratis bernama Followerwonk.
Tool ini berguna untuk menemukan akun Twitter populer berdasarkan kata kunci. Dalam 1 klik kita bisa menemukan para seleb Twitter.
Klik “Search bios” kemudian lakukan pencarian seperti gambar:
Followerwonk
Untuk niche berbahasa Inggris (misalnya “fashion”) gunakan kota-kota besar di Indonesia untuk menemukan orang Indonesia.
Kalau tidak, maka yang muncul justru akun bule.

Cari website yang memasang link ke linker

Orang-orang yang sudah anda temukan di atas pasti sudah punya beberapa backlink. Kita akan mencari orang-orang yang memasang link ini.
Dengan demikian daftar kita semakin besar.
Pertama, silahkan menuju ke Open Site Explorer. Atau gunakan Ahrefs kalau anda punya akun premium-nya, lebih bagus lagi.
Masukkan website yang sudah anda temukan.
Ubah link type jadi only follow
Ubah di bagian Link Type menjadi ‘only follow’ (kotak kuning).
Inilah website-website yang memasang link kepada linker. Yang artinya, mereka juga adalah linker.
Setelah melakukan keempat langkah ini, catat semuanya dalam Google Sheets atau Excel. Oh ya, abaikan website yang sudah tidak di-update selama setahun.

Langkah 2 – Pikirkan ide konten yang menarik bagi mereka

Coba dibayangkan kasus ini:
Saya punya konten berjudul “17 cara menghilangkan jerawat” apa mungkin para linker merekomendasikan artikel ini di website mereka?
Tidak mungkin..
Bagi pembaca yang membutuhkan, artikel itu sangat berguna. Tapi bagi seorang linker, artikel ini tidak cukup untuk membuat mereka kagum.
Selain itu, ngapain juga pasang link ke artikel jerawat. Ya kan?
Itulah pentingnya topik.
Meskipun isinya luar biasa, tapi kalau topiknya salah maka tidak akan ada yang merekomendasikan konten tersebut.
Pahami dulu maksud kalimat-kalimat di atas.
Memilih topik itu rumit. Tapi untungnya, ada suatu metode yang bisa kita manfaatkan untuk mendapatkan ide topik.
Namanya STEPPS.
Topik anda harus merupakan salah satu dari STEPPS ini:
  1. Social currency: bisa membuat mereka bangga atas identitasnya
  2. Triggers: langsung terpikirkan ketika seseorang berbicara tentang sesuatu
  3. Emotion: bisa membangkitkan perasaan
  4. Public: topik yang populer atau sedang hangat
  5. Practical value: isi dari topik itu bisa dipraktekkan
  6. Story: kisah seseorang atau kejadian yang berhubungan dengan mereka
Itulah STEPPS.
Ketika sedang mencari ide untuk topik konten unggulan, pastikan topiknya memenuhi salah satu dari 6 syarat tersebut.
Sebagai contoh, panduan SEO ini.
Panduan tersebut terdiri dari 6 bab, merupakan panduan terlengkap tentang SEO di Indonesia saat ini. Jadi ketika ada yang ingin belajar SEO, panduan tersebut akan direkomendasikan (Triggers).

Cara mendapatkan ide topik

Anda sudah tahu cara memeriksa topiknya, dengan STEPPS tadi. Selanjutnya kita akan belajar bagaimana mencari ide untuk topik konten unggulan anda.
Ini beberapa cara yang bisa anda coba:
  1. Lihat website milik linker. Buat konten yang topiknya mirip atau berhubungan dengan apa yang sudah mereka tulis, tetapi bobotnya harus lebih tinggi.
  2. Situs komunitas. Temukan permasalahan utama yang paling sering dihadapi oleh anggota komunitas, buat konten yang menyelesaikan permasalahan mereka.
  3. Lakukan pencarian di Google dengan memasukkan topik utama untuk mendapatkan topik yang lebih spesifik.
  4. Gunakan BuzzSumo atau Ahrefs Content Explorer untuk melihat konten-konten terbaik dalam suatu topik.
  5. Ikuti proses mendapatkan ide tulisan di WhattoWrite.org.
  6. Baca panduan mencari topik konten ini.
Setelah dapat idenya, pastikan memenuhi salah satu dari STEPPS.
Ingat, pemilihan topik adalah bagian terpenting dari konten unggulan. Karena itu, jangan remehkan tahapan ini.
Saya pribadi selalu sebisa mungkin punya tampungan ide topik, semuanya saya catat di Trello:
Perencanaan Konten dengan Trello

“Niche website saya terlalu sempit. Tidak ada linker dan topik yang pas untuk niche ini!”

Ini permasalahan utama orang-orang ketika membuat konten unggulan.
Beberapa bulan yang lalu seorang pembaca PanduanIM menghubungi saya. Ternyata dia punya bisnis penyewaan scaffolding, jadi dia ingin membuat konten seputar scaffolding.
Sulit kan…mana ada website besar yang niche nya scaffolding.
Ada jalan keluarnya!
Manfaatkan niche tetangga.
Maksudnya, scaffolding itu kan di industri konstruksi. Di dalam industri konstruksi, ada banyak website dengan topik rumah, arsitektur, sipil, dan lain-lain.
Niche tetangga itu yang bisa kita manfaatkan.
Contoh lain, anda memiliki bisnis penjualan kosmetik dan ingin mendapatkan traffic dengan cara membuat konten unggulan. Tetapi, di Indonesia jarang (atau tidak ada) blog tentang kosmetik.
Anda bisa membuat konten yang menyilangkan antara kosmetik dengan niche lain.
Perhatikan contoh berikut ini:
  • Kosmetik & Fashion: kosmetik yang cocok untuk jenis fashion tertentu
  • Kosmetik & Wedding: teknik makeup untuk wedding
  • Kosmetik & Kesehatan: pengaruh kosmetik terhadap kesehatan kulit
  • Kosmetik & Karir: tips makeup ketika wawancara kerja
  • Kosmetik & Travel: tips membawa kosmetik secukupnya ketika berlibur
(Ngomong-ngomong, saya bukan ahli kosmetik jadi mungkin di contoh ini ada topik yang kurang masuk akal)
Dengan ini, niche yang sempit bisa menyentuh berbagai niche lain yang lebih besar. Sehingga semakin banyak linker yang relevan dengan anda.
Terakhir untuk tahap 2:
Dalam pembuatan konten, yang tidak boleh anda lewatkan sama sekali adalah judulnya. Percuma topiknya bagus, tapi judulnya tidak menarik.

Langkah 3 – Lakukan riset untuk membuat konten yang berbobot

Membuat konten itu mudah, tapi untuk membuat konten unggulan yang berkualitas supaya mendapatkan backlink, anda harus melakukan riset.
Jarang ada koten berkualitas yang isinya langsung keluar dari kepala begitu saja. Kalau anda membuat konten seperti ini, hasilnya jadi dangkal dan berantakan. Pasti.

Jadi, silahkan lewatkan langkah ini kalau anda ingin kontennya sia-sia.

Ada 1 kesalahan yang paling umum…
…kalau anda melakukan kesalahan ini, konten anda tidak akan pernah mendapatkan backlink, apalagi masuk ke halaman 1 Google.
Ini dia kesalahannya:
Meniru isi artikel dari website lain.
Bukan, bukan copy-paste duplikat konten. Artikelnya ditulis ulang…tapi poin-poin pembahasannya persis sama dengan artikel aslinya atau hanya diacak urutannya.
Memang akhirnya Google tidak menganggap ini sebagai duplikat, tapi kita sebagai manusia sadar bahwa artikel tersebut hanya ditulis ulang.
Tidak ada informasi baru di dalamnya.
JANGAN pernah lakukan kesalahan tersebut.
Dalam konten unggulan, kita harus membuat linker kagum dengan konten kita. Kalau poin-poin isi dari artikel anda tidak unik dan asli, mustahil tujuan ini tercapai.
Sekali lagi, jangan.
Buatlah konten yang benar-benar asli, bukan tulis ulang. Kumpulkan bahan tulisan dari riset, kemudian susun menjadi artikel baru.

Menggunakan metode KTP untuk melakukan riset

Saya paham bahwa tidak semua dari kita adalah orang super pintar yang bisa menciptakan sesuatu yang 100% baru. Demikian pula dengan konten.
Termasuk saya…
…hampir semua materi di PanduanIM sebetulnya sudah ada di internet.
Yang saya lakukan hanya mengumpulkan semua materi dalam topik yang sama, disusun agar lebih terstruktur, dan ditambahkan ide baru.
Itulah tahap awal dari metode KTP — cara termudah untuk membuat konten berkualitas dalam topik apapun yang anda inginkan.
Singkatnya seperti ini:
  1. Kumpulkan > 5 konten dalam topik sejenis, pelajari
  2. Catat kelebihan, kelemahan, dan elemen yang unik dari masing-masing konten
  3. Susun struktur konten baru yang menutup semua kelemahan tadi

Langkah 4 – Buat konten terbaik dari bahan riset

Saya yakin, kalau anda membuat konten yang benar-benar berkualitas pasti tidak cukup hanya dalam sehari.
Butuh proses.
Kalau cuma menulis artikel ngawur sih 2000-3000 kata sehari selesai.
Tapi karena dalam pembuatan konten unggulan kita melakukan riset dan membuat strukturnya, maka paling tidak akan memakan waktu 2 hari.

Mengapa perlu membuat kerangka?

Kerangka tidak penting kalau konten anda dangkal, sekali jalan langsung selesai.
Tapi konten yang berbobot perlu.
Lihat saja artikel yang sedang anda baca ini, terdiri dari beberapa sub-bab dan sub-sub-bab.
Kalau semuanya ditulis sekaligus, wah bakal kacau.
Jadi, kerangka konten bertujuan supaya susunan konten anda tertata rapi sehingga enak untuk disimak oleh pengunjung.
Selain itu, kerangka juga bertujuan untuk mengurangi kesalahan.
Lagipula tidak sulit…
Salah satu artikel yang saya buat sebelumnya, teknik SEO, kerangkanya hanya seperti ini:
Kerangka teknik SEO
Artikel tersebut panjangnya sekitar 3000 kata, jadi akan sangat susah kalau kita menulis langsung tanpa membuat kerangka terlebih dahulu.

Ngomong-ngomong, tentang panjang artikel…

Pada tahun 2012, Moz melakukan penelitian terhadap konten yang mereka terbitkan di blognya.
Ini hasilnya:
Konten panjang cenderung mendapatkan lebih banyak backlink daripada konten pendek.
Ini grafiknya:
Korelasi panjang artikel dan jumlah backlink
Lihat, semakin panjang artikelnya semakin banyak linknya.
Meskipun tidak selalu menjamin, tapi ini poin penting yang bisa anda pertimbangkan.
Oleh karena itu, ketika memilih topik, pilihlah yang bisa dibahas secara panjang. Bukan topik yang singkat.
Kemudian bahas hingga tuntas, kalau perlu buat dalam beberapa bab.
Kita sudah mengetahui bahwa ada potensi yang sangat besar di balik sebuah artikel panjang. Jangan sia-siakan energi anda untuk membuat artikel yang dangkal.
BONUS: [content_upgrade id=1124]Klik disini untuk mempelajari[/content_upgrade] cara membuat struktur artikel terbaik, dari judul sampai penutup.

Tapi kenapa artikel panjang backlink-nya banyak?

Sebetulnya bukan karena panjangnya, melainkan karena bobot pembahasannya.
Coba pikirkan:
Kalau anda hanya bisa membaca 1 artikel sehari, pilih mana…yang dibahas secara lengkap, atau yang sekedarnya?
Pasti yang lengkap.
Itulah mengapa artikel panjang cenderung lebih mendapatkan banyak rekomendasi berupa link. Bukan semata-mata karena panjang, tetapi karena berbobot.

Ada lagi penelitian dari SERPIQ terhadap panjang rata-rata konten yang ada di halaman pertama Google.
Ini hasilnya:
Panjang artikel
Halaman 1 dipenuhi oleh artikel 2000-2500 kata.

Meningkatkan peluang konten untuk mendapatkan backlink

Masih ada lagi selain panjangnya.
Ada beberapa faktor yang akan meningkatkan atau justru mengurangi peluang konten anda untuk mendapatkan backlink.
Ini hal-hal yang harus anda hindari:
  1. Unsur-unsur penjualan produk
  2. Affiliate link
  3. Iklan yang terlalu banyak
  4. Salah tulis dan tata bahasa yang berantakan
  5. Desain berantakan
  6. Banyak basa-basi
  7. Formatnya tidak enak untuk dibaca
Masih ingat STEPPS tadi?
S yang pertama, Social Currency, artinya kita sebagai manusia cenderung melakukan share terhadap sesuatu yang membuat kita sendiri bangga.
Kalau konten anda mengandung 7 hal tadi, justru bikin malu.
Sebaliknya, hal berikut justru meningkatkan peluang anda:
  1. Foto/gambar original. Minimal screenshot atau grafik
  2. Referensi ke artikel atau website lain yang terpercaya
  3. Memiliki data
  4. Link ke website linker
Saya ingin tekankan pada poin keempat…
Ada yang namanya hukum timbal balik (Law of Reciprocity).
Seseorang akan lebih mungkin untuk melakukan suatu hal positif untuk kita apabila kita melakukan hal positif terlebih dahulu kepada mereka.

Maka dari itu saya menyarankan anda untuk memasang link ke website milik linker anda duluan sebelum berharap mendapatkan backlink.


Langkah 5 – Lakukan distribusi konten kepada linker

Dalam tahap ini kita akan memberitahu keberadaan konten kita kepada linker.
Peringatan:
Jangan pernah lakukan tahapan ini kalau anda belum punya konten yang memenuhi semua kriteria yang sudah disebutkan.
Saya jabarkan lagi secara singkat…
…konten anda harus:
  • Topiknya memenuhi salah satu STEPPS
  • Dalam bidang yang sama dengan linker
  • Memiliki kualitas terbaik dibanding konten lain
Kalau belum, jangan lakukan tahap ini karena akan berdampak negatif terhadap reputasi anda sendiri.
Oke, ada 2 tujuan distribusi konten yang berbeda:
  1. Mendapatkan share (ke social media)
  2. Mendapatkan backlink
Berbeda tujuan, berbeda cara yang dilakukan.
Normalnya, kita ingin mendapatkan backlink. Sudah pasti. Tapi bukan berarti kita bisa mengabaikan share ke social media.
Meskipun share ke social media tidak mempengaruhi SEO, tapi konten anda akan dilihat oleh banyak orang. Orang-orang ini kemungkinan akan menjadi linker.
Jadi, share ke social media pun bisa jadi backlink secara tidak langsung.
Sebelum memasuki tahapan utama, ada baiknya anda mencoba mendapatkan perhatian dari linker terlebih dahulu dengan cara:
  • Follow akun Twitter/Facebook-nya,
  • Share kontennya,
  • Tinggalkan komentar di blognya (jangan spam)
Setelah itu, kita perkenalkan konten kita dengan cara berikut:

1. Minta input dari linker melalui email/social media

Konsepnya begini…
…supaya linker mau merekomendasikan konten anda, maka mereka harus tahu keberadaan konten anda.
Jadi kita beritahu mereka.
Tapi kalau anda langsung mengirim email yang isinya “Pak pasang link ke artikel saya dong!”, pasti ditolak. Pasti, 100%.
Maka dari itu kita butuh alasan.
Alasan supaya mereka mau membuka dan membaca konten anda.
Yaitu dengan meminta masukan dari mereka.
Misalnya, anda membuat artikel bertopik “21 manfaat buah jeruk”. Minta kepada linker untuk ikut berkontribusi di artikel tersebut dengan memberikan 1 manfaat.
Kemudian masukkan input dari mereka di artikel.
Setelah diterbitkan, beritahu mereka lagi ketika artikel tersebut sudah diterbitkan. Maka mereka akan merekomendasikan artikel anda.
Ini contoh artikel yang menggunakan teknik ini dalam versi ekstrem:


2. Post ke situs komunitas dan social media yang tepat

Situs komunitas merupakan tempat terbaik untuk mendistribusikan konten karena di dalamnya sudah otomatis ada banyak orang yang siap membaca konten anda.
Situs komunitas dan social media merupakan sumber dari segala hal yang menjadi viral.
Kalau anda punya konten yang bagus, gunakan social media untuk mendistribusikan.
Tapi ingat, jangan lakukan spam dan jangan post ke komunitas yang topiknya tidak sesuai. Anda tidak akan mendapatkan manfaat apapun.

3. Lakukan 13 cara promosi konten ini

Sebelumnya, saya sudah membuat panduan khusus untuk mempromosikan konten.
Ketigabelas cara ini akan membuat konten anda mendapat lonjakan traffic hingga lebih dari 2x lipat.
Hasil distribusi

4. Lakukan link building

Kata siapa kalau kita bermain White Hat SEO tidak bisa melakukan link building?
Justru backlink yang kita dapatkan secara etis inilah yang akan membuat konten kita kokoh berada di peringkat atas hasil pencarian Google.

…Siap jadi lebih unggul?

Selain PanduanIM, saya punya beberapa blog lain.
Blog-blog tersebut sampai saat ini menjadi blog terbesar di bidangnya masing-masing berkat keberadaan dari konten unggulan.
Anda pun bisa, setelah menerapkan teknik ini.
Lupakan teknik backlink submit-submit yang memakan banyak waktu dan beresiko tinggi.

Sekarang saatnya beralih ke konten unggulan.


9 Tahap Menulis Artikel yang Baik untuk Website agar Mendapatkan Peringkat 1 di Google

Gara-gara semakin populernya dunia blogging, banyak orang yang tertarik untuk membuat artikel.
Membuat artikel itu sepertinya gampang…
…tinggal ngetik.
Tapi jangan anggap remeh.
Membuat artikel yang menarik itu tidak mudah.
Apalagi untuk website!
Website beda dengan buku. Saat orang-orang browsing website, mereka biasanya tidak suka baca artikel yang terlalu panjang.
Inilah masalah terbesar dari pemilik website dan blog.
Sudah capek-capek bikin artikel…
Tidak ada yang baca sampai selesai…
Lalu tidak ada yang berkunjung ke websitenya…
Akhirnya artikel mereka gagal mendapatkan peringkat di Google. Meskipun sudah belajar yang namanya SEO.
Tapi jangan khawatir, ada solusinya.
Di dalam panduan ini saya akan mengajarkan anda bagaimana cara menulis artikel yang tidak membosankan bagi pengunjung website.
Mari kita mulai.

0. Lupakan SEO

Kalau anda baca di situs-situs lain, katanya supaya website kita banyak yang baca, maka artikelnya harus dioptimasi untuk mesin pencari atau SEO.
Istilahnya “artikel SEO-friendly”.
Sayangnya, konsep ini sudah ketinggalan jaman.
Yang terjadi justru sebaliknya.
Mereka yang mengaplikasikan teknik SEO (jadul) justru gagal, dan mereka yang melupakan SEO ketika menulis artikel justru mendapatkan peringkat tinggi.
Gila kan?
Ini karena mereka yang fokus dengan SEO secara tidak sadar malah membuat artikel untuk mesin.
Artikel yang tidak menarik dibaca oleh manusia.
Oleh karena itu, dalam panduan ini saya mengajak anda untuk melupakan SEO-friendly dan fokus ke “human-friendly”.
Dulu, yang kita anggap sebagai artikel SEO adalah yang seperti ini:
  1. Memiliki keyword density sekian persen
  2. Panjang minimal 300/500 kata
  3. Bold, underline, italic di setiap keyword
  4. Keyword di judul, paragraf pertama, paragraf terakhir
  5. Keyword di meta description
  6. Menggunakan subheader (h2-h6) yang berisi keyword
Tapi sekarang…lupakan semua aturan tadi.
Ini alasannya:

Google menggunakan perilaku manusia untuk menentukan peringkat di hasil pencarian

Bingung?
Maksud saya begini…
…ketika kita (manusia) membaca artikel, kita tahu jelas bedanya antara yang bagus dan jelek.
Artikel yang bagus biasanya dibaca dalam waktu lama, sering direkomendasikan kepada orang lain, dan pembaca tidak perlu mencari artikel yang lain lagi.
Google bisa menerjemahkan perilaku ini menjadi data.
Data perilaku inilah yang digunakan untuk menentukan peringkat.
Makanya saya bilang Google menggunakan perilaku manusia.
Sudah dapat maksudnya?
Ini gambarnya supaya agak lebih jelas lagi:
Bagaimana Google menilai artikel

Mari kita balik lagi ke 6 aturan jadul di atas…
Anggaplah anda menulis buku.
Buku fisik, bukan website.
Apakah menggunakan banyak bold, italic, underline, dan keyword density tertentu bisa membuat buku anda jadi lebih menarik?
Mestinya tidak berpengaruh.
Emangnya iya kalau kita nulis kata ABC sekian kali lalu artikelnya tiba-tiba jadi lebih menarik?
Nggak logis…
Justru kalau menggunakan suatu kata secara berlebihan malah akan membuat manusia yang membaca artikel anda jadi lebih terganggu.
Akibatnya, mereka tidak jadi baca.
Nah, karena kita sudah tahu bahwa artikel di website SAMA dengan artikel di buku (sama-sama dinilai oleh manusia) maka caranya mesti sama.
Anda harus melupakan teknik SEO jadul dan fokus kepada manusia.
Itulah artikel yang akan bisa jadi viral, dibaca banyak orang, dan mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari.
Inilah caranya.

1. Pelajari karakter calon pembaca

Beda topik, peminatnya juga beda.
Anak muda, dewasa, mayoritas pria, mayoritas wanita, dan lain-lain.
Misalnya artikel tentang “keuangan” mungkin pembacanya usia 25 ke atas, ya kan? Lalu artikel mengenai game peminatnya lebih muda.
Jadi cara nulisnya juga beda.
Repot ya…
…Untuk apa sih kita mesti mempelajari karakter?
Tujuannya supaya anda bisa menyesuaikan isi artikel terutama gaya penulisan dengan karakter pembaca anda.
Dengan kata lain:
Supaya artikel anda enak dibaca.
Supaya pembaca tidak bosan.
Contohnya, kalau pembaca anda mayoritas anak muda, anda gunakan bahasa yang lebih santai. Kalau anda kaku, maka mereka bakal merasa aneh.
Kalau sudah begitu, mereka akan pergi.
Ada satu hal lagi, anda tidak harus menulis sesuai EYD seperti yang diajarkan bu guru di sekolah.
Yang penting enak dibaca.
Mari kita balik ke karakter pembaca…
Untuk mengetahui demografi pembaca website, anda bisa lihat dari beberapa media berikut:
  1. Google Analytics (Audience > Demographics > Overview)
  2. Situs komunitas dimana orang-orang yang antusias terhadap topik anda berkumpul
Demografi PanduanIM
Gambar di atas merupakan demografi pembaca situs ini.
Diambil dari Google Analytics.
Dari situ saya bisa tahu bahwa pembaca situs PanduanIM ini adalah mayoritas pria berumur 18-24 tahun. Tulisan saya juga menyesuaikan.

2. Pancing pembaca dengan judul yang menarik

Tahukah anda…kalau ada 100 orang yang mampir ke website anda, 80 orang akan membaca judul artikelnya.
Tapi hanya 20 orang yang lanjut baca isinya.
Parah ya.
Artinya anda kehilangan potensi pembaca yang sangat besar.
Coba kita ingat kembali ketika melakukan pencarian di Google. Apa yang membuat kita memilih salah satu website?
Judulnya…ya kan?
Judul dilihat pertama kali
Jadi pertempuran kita dimulai dari judul.
Kalau artikelnya bagus, sebagus apapun, kalau judulnya jelek maka tidak akan ada yang membaca.
Satu hal lagi:
Kalau kita bicara rangking. Judul juga salah satu faktor terbesar yang akan membuat peringkat artikel anda di Google jadi tinggi.
Lihat gambar berikut untuk memahami logikanya:
Peringkat dan jumlah klik
Google mengikuti perilaku manusia…
Manusia akan mengeklik judul yang lebih menarik…
Maka kalau manusia menganggap artikel kedua lebih baik, maka Google akan menaikkan peringkat artikel tersebut jadi ke peringkat satu.
Itu logikanya, sekarang kita lihat caranya.
Misalkan kalau anda search di Google dengan kata kunci “cara mengusir lalat”, kemudian di peringkat 1-3 ada artikel berjudul seperti ini:
  1. 5 Cara Mengusir Lalat
  2. 5 Cara Praktis untuk Mengusir Lalat dari Rumah dalam 30 Menit
  3. Tutorial Tips Cara Mengusir Lalat Secara Alami Terbaru Terlengkap
Judul artikel pertama…biasa.
Format penulisan judul seperti nomor 1 terlalu standar, tidak ada faktor X yang membuat orang lain tertarik untuk membaca.
Sekarang kita lihat judul kedua:
Ada kata-kata seperti “praktis” dan “dalam 30 menit”.
Dari judulnya kita bisa membayangkan bahwa artikel kedua punya nilai lebih dari artikel pertama. Kalau saya cuma boleh baca 1 artikel, saya akan pilih yang kedua.
Judul pertama itu ibarat makan tahu.
Judul kedua ibarat makan tahu + kecap.
Manusia yang melakukan pencarian di Google selalu ingin solusi terbaik dan termudah dari permasalahan mereka.
Inilah yang harus kita tawarkan.
Karena itu, di judul harus ada “kecapnya”.
TAPI bukan hanya judulnya saja…
Artikel anda juga harus ada kecapnya.
Kalau anda menulis seperti contoh di atas (tips praktis 30 menit), maka isinya juga harus sesuai dengan judulnya. Jangan membohongi pembaca.
Oh ya, kita belum bahas judul ketiga.
Intinya sih jangan buat judul seperti nomor tiga.
Judul ketiga adalah korban dari optimasi berlebihan dengan memasukkan kata-kata yang terlihat heboh, padahal justru jadi aneh dibaca.
Ini tren konyol yang sering dilakukan blogger Indonesia.
Jangan pernah gunakan judul ke-3.
Untuk cara ngeceknya, coba ucapkan judul tersebut. Kalau tidak lazim diucapkan, berarti judulnya aneh, jangan digunakan.
Teknik pembuatan judul sangat penting.


3. Artikel anda tidak akan dibaca kata-per-kata, lakukan ini untuk mengakali
Saya tadi sempat bilang ini:
Artikel di website beda dengan buku.
Saat baca buku atau koran atau majalah, kita memang sedang ingin fokus membaca.
Di internet tidak demikian.
Di internet, orang-orang ingin bergerak dengan cepat dari website A ke website B. Maka mereka tidak akan membaca artikel kata per kata.
Anda pun juga pasti sudah melewati sebagian besar tulisan di atas.
Ini wajar.
Pola pembaca ini diberi nama F-shaped pattern, karena seperti huruf F.
Jadi mereka melakukan scanning secara vertikal, kemudian ketika menemukan kalimat yang menarik barulah mereka membaca secara horizontal.
Gambar berikut ini didapatkan dari penelitian menggunakan alat pelacak gerakan mata ketika membaca konten di website.
f_reading_pattern_eyetracking
Seperti terlihat dalam gambar, sebagian besar orang hanya membaca lengkap di bagian atas. Semakin ke bawah, semakin sedikit yang mereka baca.
Seperti huruf F kan?
Sebagai penulis, kita ingin meminimalisir yang seperti ini.
Kita ingin supaya mereka membaca selama mungkin.
Alasannya penting:
Semakin lama mereka menghabiskan waktu di website anda, maka akan tercipta “ikatan” yang kuat antara anda dengan pembaca.
Pembaca akan semakin “cinta” dengan anda dan tulisan anda.
Untuk itu, ada 2 cara untuk mengakali.

Jangan ikuti saran dari guru Bahasa Indonesia

Sebuah paragraf sebaiknya terdiri dari minimal 5 kalimat dan harus mengandung sebuah ide pokok. Kalau tidak, saya beri nilai nol.
Itu waktu di sekolah.
Ini tidak bagus untuk artikel di website.
Kenapa?
Karena paragraf yang berisi terlalu banyak tulisan akan membuat mata lelah.
Karena itulah sebaiknya satu paragraf untuk artikel website maksimal 3-4 baris (bukan kalimat), dengan panjang horizontal tidak lebih dari 20 kata.
Selain paragraf singkat, anda juga bisa menggunakan subheader untuk memotong atar bagian supaya artikel anda jadi lebih “ringan”.
Lihat gambar ini sebagai perbandingan:
Paragraf panjang vs pendek
Lebih enak mana, baca yang kiri atau yang kanan?
Yang kanan, pasti.

Terapkan inverted-pyramid (piramida terbalik)

Mulai nulis itu susah.
Apa yang ditulis duluan? Apa selanjutnya? Apakah ini perlu dibahas atau tidak?
Bingung.
Untungnya, ada suatu metode yang bisa memperjelas kebingungan anda.
Metode piramida terbalik.
Metode ini sering digunakan oleh jurnalis untuk membuat berita yang menarik untuk dibaca.
Teknik ini akan kita manfaatkan.
Kira-kira seperti ini:
Piramida Terbalik
Bagian atas (depan) artikel harus mengandung gambaran utama dari artikel anda dan alasan mengapa mereka harus membaca artikel tersebut lebih lanjut.
Paham maksudnya?
Jadi di bagian awal artikel mesti ada suatu informasi berupa “manfaat” dan “iming-iming” supaya pembaca mau melanjutkan membaca sampai habis.
Lalu di tengah artikel kita jelaskan lebih lanjut detailnya.
Butuh contoh?
Coba scroll sedikit ke atas ke awal bagian metode ini.
Di awal saya menjelaskan bahwa metode ini bisa membantu anda mengatasi kebingungan dan bisa digunakan untuk membuat artikel yang menarik.
Itu manfaat dan iming-imingnya.
Dengan demikian akan semakin banyak pembaca yang akan melanjutkan membaca sampai akhir.

4. Ikuti format berikut agar tulisan anda terbaca

Saya sering nemu artikel seperti ini:
Topiknya menarik.
Tapi tulisannya SUSAH dibaca.
Akhirnya meskipun sepertinya menarik tapi jadi susah dibaca.
Coba deh, apa perasaan anda kalau anda harus membaca artikel yang:
  • Hurufnya terlalu kecil
  • Jarak antar barisnya kecil
  • Menggunakan jenis font yang sulit dibaca
Sebagus apapun isi artikelnya, percuma kalau tidak terbaca.
Saya sering dengar orang-orang berusia 40+ yang mengeluh ketika membaca artikel di depan komputer, katanya terlalu kecil dan sulit dibaca.
Jangan menyiksa mereka.
Gunakan font dan ukuran yang mudah untuk dibaca.
Font-font seperti Arial, Helvetica, Open Sans, Roboto, Georgia, merupakan font yang umum dipakai di website, gunakan font seperti ini daripada yang tidak umum.
Kalau bingung, lebih baik tidak usah gunakan font khusus.
Lebih jelasnya:
  • Gunakan font yang mudah dibaca atau tidak usah gunakan font khusus kalau anda bingung
  • Ukuran antara 14-22px
  • Lebar horizontal antara 480-720px
  • Line-height antara 1.5-2em
  • Margin di bawah paragraf antara 1.5-2em
Itu secara tulisan…
…masih ada lagi.
Ini beberapa cara yang bisa anda lakukan supaya artikel anda jadi lebih mudah dibaca:
  1. Gunakan banyak gambar
  2. Gunakan subheader supaya artikel panjang menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
  3. Gunakan list (seperti ini)

5. Tingkatkan kualitas dan bobot isi artikel anda

Akhirnya, kita masuk ke inti utama dari artikel ini.
Bobot dan kualitas adalah faktor utama penentu bagus-tidaknya artikel anda.
Semakin berbobot artikel anda, maka pembaca semakin puas.
Masuk akal kan?
Enak mana baca 1 artikel dapat informasi yang lengkap atau baca 10 artikel yang isinya sepotong-sepotong dan bikin bingung?
Enak yang pertama.
Untuk membuat artikel berbobot yang bisa memuaskan pembaca anda harus melakukan riset.
Tapi masalahnya ini:
Artikel yang berbobot hanya bisa dibuat oleh penulis yang paham betul mengenai topiknya.
Anda tidak akan bisa menciptakan artikel yang berbobot tanpa mengerti apa yang dibahas dan hanya bermodal contek sana contek sini.
Solusinya mudah…
Kalau anda bukan seorang ahli dalam topik artikel yang akan anda buat, perbanyak waktu untuk membaca artikel-artikel lain yang sejenis.
Tahap riset ini sering dilewatkan oleh blogger.
Oleh karena itu, sayangnya, di Indonesia masih banyak artikel-artikel yang tidak berbobot.
Salah satunya contoh berikut:
Artikel ini saya temukan di Google, topiknya adalah “cara meningkatkan produktivitas“.
Coba perhatikan inti dari artikel tersebut:
  1. Pengertian produktivitas
  2. Pentingnya produktivitas
  3. Bangun lebih pagi
  4. Miliki tujuan
  5. Belajar dari orang lain
  6. Hindari merasa kewalahan
  7. Ambil waktu beristirahat
  8. Berdoa sebelum bekerja
Ini ekspresi saya setelah baca artikel tadi:
Facepalm
Mari kita bedah satu per satu inti dari artikel tadi (tanpa bermaksud menjelekkan penulisnya):
  1. Pengertian produktivitas — Kalau seseorang mencari info tentang cara meningkatkan produktivitas, mereka TIDAK perlu diberitahu apa itu pengertian produktivitas, mereka sudah paham.
  2. Pentingnya produktivitas — sama seperti nomor 1
  3. Bangun lebih pagi — ya iyalah, ini sih sudah jelas
  4. Miliki tujuan — kalau nggak punya tujuan ya sudah pasti tidak bisa produktif
  5. Belajar dari orang lain — justru baca artikel ini karena mau belajar, kok malah disuruh belajar ke orang lain lagi
  6. Hindari merasa kewalahan — semua orang juga sudah tahu
  7. Ambil waktu beristirahat — sama seperti nomor 6
  8. Berdoa sebelum bekerja — kalau orangnya religius, berdoa memang bagus, tapi ini bukan langkah yang bisa meningkatkan produktivitas
Sudah jelas?
Mari kita bahas lebih lanjut.
Jenis artikel yang umum di internet ada 2:
Informasi atau panduan.
Kalau artikel berupa panduan, isinya harus benar-benar bisa menjadi panduan.
Bukan sekedar bacaan…
…harus bisa langsung digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.
(Contoh artikel tadi mestinya sih panduan)
Artikel panduan yang baik isinya dapat digunakan sebagai pedoman pegangan ketika pembaca akan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan artikel tersebut.
Misalnya:
  • Resep makanan yang bisa langsung dilakukan ketika mereka memasak
  • Panduan membeli HP bekas yang bisa dijadikan panduan ketika membeli HP bekas
  • Cara meningkatkan produktivitas kerja yang bisa langsung dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
Kalau kita cuma memberikan informasi yang tidak berbobot (seperti contoh di atas), maka artikel anda tidak bermanfaat.
Kembali ke contoh artikel di atas.
Setelah membaca isi artikel tersebut kira-kira apa yang dilakukan pembaca?
Apakah produktivitas mereka meningkat?
Saya rasa mereka langsung menutup tab browser tanpa melakukan apapun yang bisa meningkatkan produktivitas, kemudian langsung lupa isinya dalam 10 menit.


Artikel berbobot biasanya lebih panjang, tapi artikel yang lebih panjang belum tentu berbobot

Ada kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh penulis konten, yaitu menulis terlalu banyak basa-basi karena ingin mendapatkan jumlah kata tertentu.
Ini gara-gara orang bilang artikel panjang = bagus untuk SEO.
Tapi yang penting sebetulnya bukan panjangnya, tapi bobotnya.
Berikut 2 contoh komposisi artikel:
Artikel A vs B
  • Artikel A hanya dibuat untuk sekedar mencapai jumlah kata tertentu tanpa memberikan manfaat
  • Artikel B dibuat untuk mengedukasi. Melalui proses riset dan perencanaan yang mendetail sehingga hasilnya “berdaging”
Sadar atau tidak, banyak penulis yang membuat Artikel A.
Karena mudah…
Tinggal basa-basi.
Untuk membuat artikel B, anda mau-tidak-mau harus paham tentang topiknya. Kalau tidak, maka artikel anda tidak akan bisa “mengajarkan” sesuatu kepada orang lain.
Karena itulah ikuti Metode KTP ini sebelum menulis artikel.

Tapi bagaimana kalau topiknya cuma bisa dibahas singkat?

Gampang:
Jangan dipanjang-panjangkan.
Topik sangat berpengaruh dengan panjang artikel.
Kalau topik yang anda pilih memang sempit, maka artikelnya memang akan jadi pendek.
Tapi ini berlaku sebaliknya juga:
Kalau topiknya besar, jangan buat artikel yang pendek (karena malas). Ini jadinya artikel yang tidak berbobot.

Atau kalau bisa, pilihlah topik yang memang bisa dibahas jadi panjang. Karena rata-rata memang artikel panjang mendapatkan hasil yang lebih bagus di search engine:
Panjang artikel
Ini gambar penelitian yang menunjukkan bahwa artikel di halaman 1 Google saat ini rata-rata panjangnya melebihi 2000 kata.
Saya simpulkan:
Kalau bisa, pilih topik yang luas.
Lalu buat artikel yang berbobot.
Tapi kalau memang topiknya singkat, jangan dipanjang-panjangkan.

6. Temukan dan gunakan keyword LSI

Sejujurnya saya belum mau bahas yang ini…
…tapi banyak pembaca yang protes, kenapa saya tidak bahas tentang SEO padahal ini panduan membuat artikel website.
Oleh karena itu, sekarang kita masuk ke teknikal SEO.
(kalau anda belum tahu SEO, saya sarankan baca ini dulu)
Ini salah satu tips paling ampuh untuk membuat keyword yang bisa mendapatkan peringkat tinggi.
Ada 2 manfaat menggunakan keyword LSI:
  • Mendapatkan peringkat untuk berbagai long tail keyword
  • Meningkatkan relevansi & rangking untuk keyword utama
Untuk anda yang belum pernah mendengar istilah ini, mari kita bahas dulu…
…apa sih LSI?
Singkatnya, LSI (Latent Semantic Index) adalah fitur yang diadopsi oleh mesin pencari seperti Google supaya bisa mengerti maksud dari artikel.
Misalnya “Apple”.
Istilah Apple bisa ambigu antara buah atau nama perusahaan.
Mesin pencari mampu membedakan mana yang buah dan mana yang perusahaan dengan cara membaca kata-kata yang mengelilingi kata utamanya.
Apple LSI
Jadi kalau anda mencari di Google dengan kata kunci “apple store”, maka Google paham yang dimaksud bukan toko buah apel melainkan tokonya perusahaan Apple.
Tapi apa hubungan LSI dengan SEO?
Begini…
Masih ingat teknik SEO jadul tadi?
Mengulang-ulang keyword untuk mencapai persentase tertentu.
Daripada seperti itu, lebih baik manfaatkan keyword LSI untuk memberitahu mesin pencari bahwa artikel kita relevan dengan yang diinginkan user.
Hasilnya, peringkat anda akan jadi lebih baik.
Pembaca juga jadi tidak merasa aneh.
Teknik ini juga jadi lebih ampuh daripada SEO jadul (keyword density) karena kita tidak melakukan banyak pengulangan kata kunci yang sama.
Tidak hanya itu.
Anda juga akan mendapatkan rangking untuk berbagai variasi keyword LSI.
Mencari keyword LSI tidak sulit. Lakukan pencarian di Google dengan keyword utama anda.
Dalam contoh ini saya gunakan “belajar gitar”.
Scroll ke bagian bawah. anda akan menemukan ini:
Belajar gitar LSI
Inilah berbagai variasi yang bisa anda gunakan.
Yang perlu anda perhatikan sekarang adalah penggunaannya.
Anda bisa tulis kalimat-kalimat yang menggunakan kata yang dicetak tebal. Tapi ingat, kalimat-kalimat anda harus alami, menggunakan tata bahasa yang baik.
Ini contohnya:
Hari ini kita akan belajar cara bermain gitar untuk pemula.
10 tahun yang lalu saya pertama kali belajar bermain gitar secara otodidak menggunakan suatu teknik yang sangat efektif sehingga saya bisa jadi mahir dalam 6 bulan. Kali ini saya akan mengajarkan teknik yang sama agar anda juga bisa jadi mahir dengan cepat.
Silahkan persiapkan gitar akustik atau klasik. Pertama-tama, kita akan belajar bermain melodidari beberapa lagu mudah.
Ingat, anda tidak perlu menggunakan semuanya.
Menggunakan sebagian saja sudah cukup, yang penting masuk akal.

7. Lakukan pemeriksaan tata bahasa dan ejaan

Kedengarannya sangat sepele, tapi sebetulnya sangat penting…
…apalagi karena di Indonesia kita sangat jarang menggunakan bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari.
Akibatnya, bahkan di situs-situs berita pun banyak terjadi kesalahan.
Sepele memang, tapi ketika terjadi kesalahan penulisan maka artikel anda langsung mendapatkan kesan tidak profesional. Ini berbahaya.
Bayangkan kalau anda mengunjungi sebuah website yang menjual produk seharga Rp 10juta, tapi ternyata di kontennya banyak terdapat kesalahan penulisan.
“Gimana mau dianggap serius, nulis aja nggak becus.”
Masalahnya lagi:
Untuk artikel berbahasa Indonesia kita belum punya software yang mampu memeriksa kesalahan tata bahasa (grammar). Hanya ejaan yang bisa kita periksa.
Jadi satu-satunya solusi yaitu memeriksa secara manual.
Lakukan tahapan seperti berikut:
  1. Tulis artikel anda sampai selesai tanpa melakukan pemeriksaan
  2. Baca artikel anda dengan suara (bukan dalam hati)
  3. Perbaiki setiap kalimat yang terdengar janggal ketika diucapkan
Poin terpenting di nomor 2.
Ada 2 alasannya…
Pertama, karena kalau anda membaca dalam hati maka kesalahan-kesalahan kecil akan terlewatkan.
Kedua, saya yakin ini pasti terjadi, di artikel anda akan muncul BANYAK kalimat-kalimat yang terdengar aneh ketika diucapkan. Keanehan ini baru akan muncul kalau artikelnya dibaca dengan suara.
Ketika membaca, bayangkan anda sedang presentasi di depan umum atau sedang bercerita dengan teman anda (tergantung jenis artikelnya).

8. Lakukan optimasi on-page SEO lainnya

Lho katanya lupakan SEO, kok bahas SEO lagi?
Saat menulis, lupakan SEO. Tapi optimasi on-page SEO ini kita lakukan SETELAH artikel selesai ditulis.
Lupakan SEO saat menulis, ingat SEO lagi saat selesai menulis.
Proses SEO ini tidak lama, paling-paling hanya memakan waktu 1 menit. Tapi banyak orang yang terlalu pusing dengan ini dan mengabaikan yang lebih penting di atas.
Maka dari itu, ini saya bahas di akhir.

Meta description

Meta description terkadang akan muncul di hasil pencarian sebagai ringkasan artikel anda. Ini bisa meningkatkan klik ke website anda apabila dimanfaatkan dengan tepat.
Hati-hati:
Kesalahan terbesar dalam penulisan meta description adalah menumpuk terlalu banyak keyword.
Sebetulnya tidak perlu menyertakan keyword….
…tapi kalau anda memang ingin menulis keyword, jangan lebih dari 1.
Yang terpenting adalah teknik penulisannya bagaimana anda bisa mengundang calon pembaca untuk mengunjungi website anda.

URL

Umumnya URL website akan muncul secara otomatis, dibuat sama dengan judul artikel anda. Tetapi beberapa orang (seperti saya) lebih suka menggunakan URL yang dimodifikasi.
Tips dalam penulisan URL:
  1. Mengandung keyword utama
  2. Tidak terlalu panjang
  3. Usahakan tidak mengandung preposisi

Gambar

Artikel tanpa gambar itu membosankan.
Jangan mentang-mentang karena menulis artikel, lantas anda merasa tidak perlu menyertakan gambar. Entah karena malas atau alasan lain.
Jangan pula sekedar untuk penghias.
Gambar dalam artikel untuk menerangkan konsep yang susah dijelaskan hanya dengan tulisan.
Melihat lebih jauh, ini manfaat gambar dalam artikel:
  1. Tingkat bacaan jadi lebih tinggi (artikel dibaca lebih jauh)
  2. Share ke FB dan Twitter meningkat 216% dan 110%
  3. Jumlah retweet meningkat 35%
  4. Jumlah share di Facebook meningkat 85%
Dalam HTML, gunakan atribut alt untuk gambar. Jika memang berhubungan dengan gambarnya, gunakan keyword LSI dalam alt.

Link ke halaman lain dan ke website lain

Apabila memungkinkan, sertakan internal link ke artikel lain yang berhubungan dengan topik artikel yang sedang anda tulis karena akan meningkatkan struktur website.
Selan internal link, link ke website lain juga sangat penting.
Lihat alasannya di penjelasan on-page SEO ini.

9. Sekarang saatnya mencari pembaca

Banyak penulis artikel website yang merasa setelah menekan tombol ‘publish’ maka tugasnya selesai.
Belum, tantangan sebetulnya baru akan dimulai.
Di hari yang sama ketika anda menerbitkan artikel, ada jutaan artikel lain yang juga diterbitkan.
Artikel anda tidak akan ditemukan kalau tidak dipromosikan.
Kalau tidak ada manusia yang membaca, maka Google tidak akan tahu kualitasnya sehingga artikel anda tidak akan mendapatkan peringkat tinggi.
Jadi jangan puas dulu setelah menerbitkan artikel.
Tidak cukup membuat konten yang berkualitas kemudian ditinggalkan begitu saja. Anda harus mendistribusikan artikel yang sudah anda tulis barusan.
Bahkan website yang sudah sukses pun secara konsisten mempromosikan kontennya.
Distribusi yang tepat akan meningkatkan jumlah pengunjung anda hingga berkali-kali lipat.
Hasil distribusi
Ada beberapa tips mendasar yang bisa anda lakukan untuk memasarkan konten:
  1. Beritahukan orang lain di jejaring sosial dan situs komunitas (forum). Jangan spam, lakukan hanya kalau ada yang membutuhkan info terkait
  2. Pasang tombol share di setiap artikel untuk mempermudah pembaca sharing artikel
  3. Beritahukan ke akun Twitter yang membahas topik serupa
Ketiga tips di atas hanya yang paling dasar.

sekian tips dari saya, jika terdapat banyak kesalahan saya mohon maaf sebesar besar nya karena saya disini masih perlu menambah ilmu lagi.. terima kasih